Selasa, 15 November 2011

Sembilu

Perbincangan tadi malam membuat nanar, entahlah apa yang digenggam dalam ribuan hari memaparkan ideologinya yang mentah sangat mentah, taukah ujung jarum yang dihunus-hunuskan ke dalam pekatnya naluri, itulah sakit bukan! apakah ini yang dikatakan kesia-sian?sayagnya terlahir tidak untuk menjadi seorang yang kufur maka nikmati...masih mengingat kerangka berpikir yang hanya sekedar kerangka yang rapuh, lagi-lagi mengentah memiliki tujuan apa untuk menggiring menuju hari ke depan, seorang pengendara ulung berjalan tanpa tujuan.lalu berapa waktu yg harus dipertaruhkan dlm tujuan yg diharapkan, entahlah tanyakan padanya seorang yang tidak memiliki tujuan membicarakan hari ke depan, bagi ku pelanggaran!!kini merasa separuh apa yg digantungkan hilang perlahan bersama angin; dingin...
Dia berkata, "Aku merasa bercermin terhadap aku yang dulu, begitu menyia-nyiakan." pernyataan yang mudah disanggah bukankah ini yang diinginkan secara perlahan merubah, membentuk, dan membangun kamu menjadi aku. Namun, yang ingin dipertanyakan atas dasar apa kerealistisan dibangun di bawah jiwa-jiwa yang tidak memiliki tujuan, jangan mengatakan berpendirian jika tidak ada tujuan yang di jalani, ilmu air yang benar pun bukan bagaimana terus mengalir karna mengalir pun memiliki tujuan terhenti di penguhulu, jangan membuatku mengeluarkan ideologi sarkas untuk membanting majas-majas hiperbola yang ditanamkan dalam ketegasan, perlu berapa lama hanya dengan sekedar menunggu mulai kebal dengan kata itu, ribuan hari belum bisa menjadi bukti, merasa ulu hati dihantam sesak begitu sesak sangat sesak ingin menampar ucapannya, sebegitu mudah membiarkan memilih setelah dipilih???
Tuhan, menjerit ada yang menyayat halus dalam permili yang dibenamkan dalam benak!!! dibalik sembilu ada tanya, apakah kisah 2 tahun lalu yang menyemiotikakan angka 150509 akan terulang, berbisik mengilu "entah..tentang apa yang dihadapi, tidak ada kata setelah ini, namun ada yang menjadi pertanyaan, "apakah aku diharapkan dalam jiwa dengan kerealistisan yang mentah??!!"
 
 Aku Lelah Tuhan...Bolehkah melangkah mundur dari pertahanan yang dibanggakan orang-orang disekelilingnya; mulai sangat lelah sungguh bukan merasa sia-sia tapi ribuan hari tidak membuatnya belajar. seakan tidak terjadi apa-apa pagi ini pun dia melangkah agung, seakan tidak ada apa-apa dan tidak terjadi apa-apa dengan ucapannya; sakit bukan main...menjadi topeng atau melepas topeng, ada yang melintas pikirku ini bukan ikatan sakral. Tuhan.....ku bilang Aku lelah cukup!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar