Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memang
tidak selamanya memberikan dampak yang positif. Dampak negatifnya cenderung
berbalik kepada kelestarian lingkungan, ditambah dengan kesadaraan masyarakat
akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan belum merata sepenuhnya,
akibatnya kemerosotan peran alam yang lestari terjadi. Makadari itu,
gerakan-gerakan peduli lingkungan saat ini sedang menggawangi keikutsertaan
masyarakat dalam mengurangi global
warming yang semakin mendekap atmosfer di kehidupan kita. Bentuk berbagai
gerakan dilakukan dari mulai penghijauan, penggunaan kantong plastik yang ramah
akan lingkungan, pengkotakan sampah organik dan non organik, dan masih banyak
lagi bentuk gerakan lainnya guna memangkas alur kerja global warming yang semakin menyebar.
Lain halnya
dengan pemerintah yang mengeluarkan izin mobil
ramah lingkungan, hal ini direspon positif oleh industri kendaraan, salah
satunya Daihatsu yang menerapkan sistem teknologi hijau dengan merilis produk terbarunya yaitu Daihatsu Ayla. Produk
terbarunya ini dirancang sedemikian rupa dengan sistem yang ramah akan
lingkungan, dengan tampilan yang sederhana dan simpel tanpa mengurangi unsur elegancynya sekalipun mobil ramah lingkungan ini memiliki
harga pasar yang terbilang sangat murah, mobil dengan konsep teknologi hijau
ini juga tentunya tidak dilengkapi dengan Air
Conditioner (AC) karena perancangannya yang mengusung konsep ramah akan
lingkungan tentunya hadirnya mobil dengan konsep ini bisa mengurangi terjadinya
global warming.
Teknologi hijau ini dirancang dengan
tiga tahap, Eco-Idle Technology
merupakan sistem otomatis yang mampu mengatur hidup dan mati mesin pada saat
berada di tengah kemacetan, dilengkapi dengan sistem i-EGR mengeluarkan gas CO2
sehingga proses pembakaran di mesin berjalan sempurna, Turbo Charged Direct Injection dirancang dengan dua silinder turbocharged ditambah dengan active ignition system, dan tahapan
terakhir adalah Precious Metal-Free
Liquid-Feed Fuel Cell pada bagian ini terjadi emisi gas buang CO2. Selain
itu, sedikitnya sumber daya alam yang digunakan dan tidak mengandungnya logam
mulia pada produk Daihatsu Ayla ini, sehingga harga dari produk ini tidak
mahal.
Dari tinjauan
rancangan teknologi hijau Daihatsu Ayla,
mobil ramah lingkungan ini
berpotensi mengurangi polusi atmosfer lalulintas, menciptakan kenyamanan saat
berkendara, demi menyerang balik ancaman pemanasan global yang mulai meraja. Apalagi
salah satu pendukung utama yang mengkategorikan Daihatsu Ayla sebagai mobil yang ramah akan lingkungan adalah
adanya penggunaan bahan bakar cair, Hidrazin Hidrat merupakan zat baru yang
tidak menghasilkan CO2. Rancangan teknologi hijau dengan harga yang sangat murah dan tentunya ramah lingkungan ini
tentunya akan mengundang respon yang sangat positif dari masyarakat, hal ini
dibuktikan dengan pemesanan Daihatsu Ayla yang sudah mencapai jumlah yang
signifikan, walaupun mobil yang
ramah akan lingkungan ini belum menggigi di pasaran. Ini membuktikan antusiasme
masyarakat atas kepercayaannya terhadap Daihatsu yang merupakan kebanggaan
sahabat untuk memiliki mobil yang
ramah akan lingkungan dan tentunya dengan harga yang sangat bersahabat.